Kamis, 24 November 2016

ANALISIS WEBSITE PEMERINTAHAN

Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Analisis Kinerja Sistem

Nama Kelompok :

Agus Dwi Cahyadi (10113371)
Fahmi Akbar Krissanto (13113070)
Muhammad Azzohabi (15113850)
Prayoga Pratama (16113903)
Riyan Eka Purnomo (17113857)


Unit Analisis E-Government dan Kategorisasi


 **Penilaian berdasarkan hasil analisa kelompok

1. Informasi Menu Utama dalam Website 

  • Potensi Daerah : informasi mengenai potensi yang ada pada pemerintah daerah, baik berupa potensi alam, pariwisata, perdagangan, dan lainnya.
  • Komoditas Utama : informasi mengenai kekayaan dan hasil alam yang berada di pemerintahan daerah, berdasarkan sector pertanian, perkebunan, pertenakan, dan lainnya. 
  • Kualitas SDM : kualitas masyarakat pada pemerintah daera, latar pendidikan yang harus dimiliki pada setiap masyarakat supaya dalam penempatan karyawan pada suatu perusahaan lebih mudah dan sesuai dengan jenjang pendidikan yang mereka dapat.


2. Informasi tambahan dalam fasilitas Website

  • Tahap 1 : informasi tambahan dalam bidang pendidikan, baik pendidikan secara formal atau bidang ilmu pengetahuan secara umum yang ada pada pemerintah daerah. 
  • Tahap 2 : informasi tambahan di bidang perniagaan, baik kegiatannya maupun komoditi yang tersedia pada daerah pemerintahan tersebut.
  • Tahap 3: informasi tambahan mengenai kegiatan yang berlangsung pada pemerintahan daerah ataupun kegiatan diluar pemerintahan daerah tersebut dan masih berkaitan. 


3. Penyediaan hubungan 

  • G2C ( Government to Citizein) : tersediannya sarana penghubung antara pemerintah dengan masyarakat. Seperti komunikasi secara online atau forum diskusi. 
  • G2B ( Government to Business) : informasi mengenai kerjasama yang akan dilakukan atau telah dilakukan oleh pemerintah daerah dengan perusahaan yang dapat menghasilkan keuntungan. Contohnya berkerjasama dalam proyek pembangunan jalan tol dengan investor. 
  • G2G ( Government to Government) : informasi mengenai kerjasama dengan pemerintahan daerah , provinsi lain. 


4. Aksesibilitas 

Kecepatan dalam akses jaringan untuk membuka website dan menu – menunya. Kecepatan dibedakan atas 3 jangkauan yaitu kurang dari 10 detik, antara 10 – 30 detik dan lebih dari 30 detik. 


5. Design 

  • Animasi : gambar yang didesaign begerak. 
  • Grafis : perpaduaan dan komposisi warna yang baik. 
  • Teks lengkap : tulisan mengenai website secara detail dan jelas serta mudah dimengerti.


6. Jumlah tingkat informasi 

Jumlah tingkatan informasi di dalam suatu situs web pemerintah akan digolongkan ke dalam 4 tingkatan. 
  • Tingkat 1 : 

Persiapan, meliputi pembuatan situs informasi di setiap lembaga, penyiapan SDM, penyiapan sarana akses yang mudah, misalnya Warnet dll.

  • Tingkat 2 : 

Pematangan, meliputi pembuatan situs informasi public interaktif dan pembuatan antar muka keterhubungan dengan lembaga lain.

  • Tingkat 3 : 

Pemantapan, meliputi pemb uatan situs transaksi pelayanan public dan pembuatan interoperabilitas aplikasi dan data dengan lembaga lain. 

  • Tingkat 4 : 

Pemanfaatan, meliputi pembuatan aplikasi untuk pelayanan yang bersifat G2G (interagency relationship), G2B (Government to Business) dan G2C (Government to Citizen) yang terintegrasi.


Narasi :


Setelah melakukan analisa pada website Provinsi Bangka Belitung, Kabupaten Bangka, dan Kabupaten Belitung, pada unit analisis Informasi Menu Utama Dalam Website, Provinsi Bangka Belitung mendapatkan nilai 70, sedangkan untuk Kabupaten Bangka dan Kabupaten Belitung sama sama mendapatkan nilai 84. Untuk Provinsi Bangka Belitung, mendapat nilai 70 dikarenakan tidak adanya informasi yang ditampilkan tentang potensi daerah, komoditas serta sedikitnya informasi tentang kualitas SDM sedangkan untuk Kabupaten Bangka dan Kabupaten Belitung, keduanya mendapat nilai 84 karena pada websitenya menampilkan potensi daerah serta komoditas utama tetapi kurang informasi tentang kualitas SDM.



Pada unit analisis Informasi Tambahan Dalam Fasilitas Website, Provinsi Bangka Belitung mendapatkan nilai 75 dikarenakan tidak lengkapnya informasi yang ditampilkan sepert pendidikan, perniagaan serta agenda pemerintahan, baik itu dalam daerah maupun diluar daerah. Untuk Kabupaten Bangka mendapatkan nilai 80 karena pada website yang ditampilkan hanya tidak menampilkan informasi tentang agenda pemerintahan, untuk selebihnya seperti pendidikan dan perniagaan ditampilkan dalam website. Untuk Kabupaten Belitung, mendapatkan nilai 84 yang merupakan nilai tertinggi pada unit analisis ini karena lengkapnya informasi yang ditampilkan seperti pendidikan dan agenda pemerintahan yang dicantumkan secara detail, tetapi untuk perniagaan kurang menampilkan informasi dalam website.



Pada unit analisis Penyediaan Hubungan, Kabupaten Bangka mendapatkan nilai 80 yang merupakan nilai tertinggi karena pada websitenya menampilkan secara detail dan dibuat field khusus untuk informasi tentang hubungan kepada pengunjung website serta hubungan kepada perusahaan yang sedang bekerja sama dengan pemerintahan, tetapi website ini tidak menampilkan informasi tentang hubungan dengan pemerintahan daerah lain. Sedangkan untuk website Provinsi Bangka Belitung dan Kabupaten Belitung sama sama mendapat nilai 78 karena kedua website tersebut hanya menampilkan hubungan dengan pengunjung website tetapi tidak ada informasi yang ditampilkan tentang hubungan dengan perusahaan dan pemerintahan daerah lain.



Pada unit analisis Aksesibilitas, untuk Provinsi Bangka Belitung, Kabupaten Bangka, dan Kabupaten Belitung, dari ketiga website tersebut, sama sama mendapat nilai maksimal 100, karena proses load time website kurang dari 10 detik. Uji coba website dilakukan dengan menggunakan https://tools.pingdom.com/ pada server Australia.



Pada unit analisis Design, Provinsi Bangka Belitung mendapatkan nilai tertinggi yaitu 87 karena dari semua kategori yang ditampilkan, design dari website sangat bagus dan mudah dimengerti serta dipahami oleh pengunjung. Dari segi design warna, animasi dan teks website ini sedikit unggul dibanding dengan yang lain. Untuk Kabupaten Bangka dan Kabupaten Belitung sama sama mendapatkan nilai 84, karena penilaian dari segi warna, animasi dan teks masing masing memiliki sedikit keunggulan dan kekurangan.



Pada unit analisis Jumlah Tingkatan Informasi, Kabupaten Bangka mendapatkan nilai tertinggi yaitu 87.5 karena dari setiap kategori, website ini hampir lengkap dan ditampilkan dalam website tetapi hanya kurang pada tingkat 4 yaitu hubungan G2G tidak ditampilkan. Sedangkan untuk Provinsi Bangka Belitung, mendapatkan nilai 82.5 karena website kurang menampilkan informasi pada kategori tingkat 4 yaitu hubungan G2B dan G2G. Untuk Kabupaten Belitung mendapatkan nilai 75 karena website kurang menampilkan informasi pada kategori tingkat 3 dan kategori tingkat 4 yaitu tidak adanya informasi tentang hubungan G2B dan G2G.


Kesimpulan :

Berdasarkan hasil analisa pada ketiga website yaitu Provinsi Bangka Belitung, Kabupaten Bangka dan Kabupaten Belitung tersebut menampilkan informasi yang cukup lengkap dan berbeda keunggulan serta kekurangan satu sama lainnya. Hasil yang didapat adalah Provinsi Bangka Belitung mendapat jumlah total 79.4, sedangkan untuk Kabupaten Bangka mendapat jumlah total 84.9 dan untuk Kabupaten Belitung mendapat jumlah total 82.9. Dengan melihat total poin tersebut, dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Bangka mendapatkan nilai tertinggi, kedua adalah Kabupaten Belitung dan nilai terendah adalah Provinsi Bangka Belitung. Dari ketiga website tersebut memiliki keunggulan informasi yang lebih lengkap daripada lainnya tetapi juga terdapat kekurangan informasi yang ditampilkan dibandingkan dengan website lainnya, Jadi dari ketiga website tersebut masing masing unggul tipis jika dilihat dari total poin yang didapat.




Hasil analisis e-government menurut panduan dari KOMINFO (2003)

 **Penilaian berdasarkan hasil analisa kelompok


1. Selayang Pandang.

Menjelaskan secara singkat tentang keberadaaan Pemda bersangkutan (sejarah, moto, lambang dan arti lambang, lokasi dalam bentuk peta, visi dan misi).

2. Pemerintahan Daerah

Menjelaskan struktur organisasi yang ada di Pemda bersangkutan (eksekutif, legislative) beserta nama, alamat, telepon, email dari pejabat daerah. Jika memungkinkan biodata dari pimpinan daerah ditampilkan agar masyarakat luas mengetahuinya.

3. Geografi

Menjelaskan antara lain keadaan topografi, demografi, cuaca dan iklim, social dan ekonomi, budaya dari daerah bersangkutan. Semua data dalam bentuk numeric atau statistic harus mencantumkan nama instansi dari sumber datanya.


4. Peta Wilayah dan Sumberdaya 

Menyajikan batas administrasi wilayah dalam bentuk peta wilayah (dari Bakosurtanal) dan juga sumberdaya yang dimiliki oleh daerah bersangkutan dalam bentuk peta sumberdaya (dikeluarkan oleh instansi pemda yang mempunyai tugas pokok dan fungsi pembuat peta) yang dapat digunakan untuk keperluan pengguna.


5. Peraturan/Kebijakan Daerah 

Menjelaskan peraturan daerah (perda) yang telah dikeluarkan oleh pemerintah daerah bersangkutan. Melalui situs web pemerintah daerah ini semua perda yang dikeluarkan disosialisasikan kepada masyarakat luas.


6. Buku Tamu 

Tempat untuk menerima masukan dari pengguna situs web pemda bersangkutan. 


Narasi : 


Setelah melakukan analisa pada website Provinsi Bangka Belitung, Kabupaten Bangka, dan Kabupaten Belitung, pada kategori Selayang Pandang Provinsi Bangka Belitung menampilkan informasi yang cukup lengkap dari poin yang diminta. Provinsi Bangka Belitung kurang adanya informasi berupa peta wilayah karena pada website hanya menampilkan deskripsi wilayah. Untuk Kabupaten Bangka dan Kabupaten Belitung menampilkan informasi yang lengkap di setiap poinnya. 



Pada kategori Pemerintahan Daerah, Provinsi Bangka Belitung sama sekali tidak menampilkan tentang profile pejabat pemerintahan, sedangkan untuk Kabupaten Bangka menampilkan informasi yang cukup lengkap per-poinnya, hanya pada biodata pimpinan daerah yang tidak dimiliki website Kabupaten Bangka. Pada Kabupaten Belitung menampilkan informasi yang lengkap karena semua poinnya terpenuhi. 



Pada kategori Geografi, Provinsi Bangka Belitung menampilkan informasi yang lengkap dan semua poinnya terpenuhi, untuk Kabupaten Bangka menampilkan informasi yang cukup lengkap dan hanya satu poin yang tidak dimiliki webiste Kabupaten Bangka yaitu informasi tentang cuaca dan iklim. Pada website Kabupaten Belitung, ada dua poin yang tidak dimiliki yaitu sosial dan ekonomi serta budaya daerah. 



Pada kategori Peta Wilayah dan Sumber Daya, Provinsi Bangka Belitung tidak memiliki informasi satupun dari poin yang diminta. Sedangkan untuk Kabupaten Bangka dan Kabupaten Belitung hanya sama sama memiliki informasi tentang peta wilayah, tidak dengan peta sumberdaya nya. 



Pada kategori Peraturan/Kebijakan Daerah, Provinsi Bangka Belitung dan Kabupaten Bangka memiliki dan menampilkan informasi tentang peraturan daerah (produk hukum) sedangkan Kabupaten Belitung tidak memiliki informasi tentang peraturan daerah yang diminta. Dan untuk Kategori Buku Tamu, Provinsi Bangka Belitung, Kabupaten Bangka dan Kabupaten Belitung memiliki dan menyediakan informasi tentang buku tamu. Untuk Provinsi Bangka Belitung, buku tamu ini dapat ditemukan pada tab suara pembaca. 




Kesimpulan : 

Berdasarkan hasil analisa pada ketiga website yaitu Provinsi Bangka Belitung, Kabupaten Bangka dan Kabupaten Belitung tersebut menampilkan informasi yang cukup lengkap dan berbeda keunggulan serta kekurangan satu sama lainnya. Hasil yang didapat yaitu Provinsi Bangka Belitung mendapat jumlah total 13, sedangkan untuk Kabupaten Bangka mendapat jumlah total 17 dan untuk Kabupaten Belitung mendapat jumlah total 16. Dengan melihat pada jumlah forum, website Kabupaten Bangka lebih informatif dan lengkap dalam menampilkan informasi serta memberikan pelayanan terhadap pengunjung website, unggul tipis dengan website Kabupaten Belitung.

Jumat, 04 November 2016

Softskill 2

1. Apa Layanan dari Telematika ?

Jawab :


Pada dasarnya telematika, terdapat beberapa layanan. Antara lain :

1. Layanan Telematika dibidang Informasi

Penggunaan teknologi telematika dan aliran informasi harus selalu ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk pemberantasan kemiksinan dan kesenjangan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, teknologi telematika juga harus diarahkan untuk menjembatani kesenjangan politik dan budaya serta meningkatkan keharmonisan di kalangan masyarakat.
Wartel dan Warnet memainkan peranan penting dalam masyarakat. Warung Telekomunikasi dan Warung Internet ini secara berkelanjutan memperluas jangkauan pelayanan telepon dan internet, baik di daerah kota maupun desa, bagi pelanggan yang tidak memiliki akses sendiri di tempat tinggal atau di tempat kerjanya. Oleh karena itu langkah-langkah lebih lanjut untuk mendorong pertumbuhan jangkauan dan kandungan informasi pelayanan publik, memperluas pelayanan kesehatan dan pendidikan, mengembangkan sentra-sentra pelayanan masyarakat perkotaan dan pedesaan, serta menyediakan layanan "e-commerce" bagi usaha kecil dan menengah, sangat diperlukan. Dengan demikian akan terbentuk Balai-balai Informasi. Untuk melayani lokasi-lokasi yang tidak terjangkau oleh masyarakat.

2. Layanan Telematika di bidang Keamanan

Layanan telematika juga dimanfaatkan pada sector-sektor keamanan seperti yang sudah dijalankan oleh Polda Jatim yang memanfaatkan TI dalam rangka meningkatkan pelayanan keamanan terhadap masyarakat. Kira-kira sejak 2007 lalu, membuka layanan pengaduan atau laporan dari masyarakat melalui SMS dengan kode akses 1120. Selain itu juga telah dilaksanakan sistem online untuk pelayanan di bidang Lalu Lintas. Polda Jatim memiliki website di http://www.jatim.polri.go.id, untuk bisa melayani masyarakat melalui internet. Hingga kini masih terus dikembangkan agar dapat secara maksimal melayani masyarakat. Bahkan Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polda Jatim sudah banyak memanfaatkan fasilitas website ini dan sangat bermanfaat dalam menangani kasus-kasus yang sedang terjadi dan lebih mudah dalam memantau setiap perkembangan kasus atau laporan, baik laporan dari masyarakat maupun laporan internal untuk Polda Jatim sendiri. Bukan hanya penanganan kasus kejahatan semata, tapi juga termasuk laporan terkait lalu lintas, intelijen, tindak pidana ringan (tipiring) di masyarakat, pengamanan untuk pemilu, termasuk laporan bencana alam. Masyarakat juga bisa menyampaikan uneg-uneg atau opini mengenai perilaku dan layanan dari aparat kepolisian melalui email atau website . Semoga saja daerah-daerah lainnya yang tersebar diseluruh Indonesia dapat memanfaatkan teknologi telematika seperti halnya Polda Jatim agar terciptanya negara Indonesia yang aman serta disiplin.
Indonesia perlu menciptakan suatu lingkungan legislasi dan peraturan perundang-undangan.Upaya ini mencakup perumusan produk-produk hukum baru di bidang telematika (cyber law) yang mengatur keabsahan dokumen elektronik, tanda tangan digital, pembayaran secara elektronik, otoritas sertifikasi, kerahasiaan, dan keamanan pemakai layanan pemakai layanan jaringan informasi. Di samping itu, diperlukan pula penyesuaian berbagai peraturan perundang-undangan yang telah ada, seperti mengatur HKI, perpajakan dan bea cukai, persaingan usaha, perlindungan konsumen, tindakan pidana, dan penyelesaian sengketa. Pembaruan perauran perundang-udangan tersebut dibutuhkan untuk memberikan arah yang jelas, transparan, objektif, tidak diskriminatif, proporsional, fleksibel, serta selaras dengan dunia internasional dan tidak bias pada teknologi tertentu. Pembaruan itu juga diperlukan untuk membentuk ketahanan dalam menghadapi berbagai bentuk ancaman dan kejahatan baru yang timbul sejalan dengan perkembangan telematika.

3. Layanan Context Aware dan Event-Based

Di dalam ilmu komputer menyatakan bahwa perangkat komputer memiliki kepekaan dan dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya berdasarkan informasi dan aturan-aturan tertentu yang tersimpan di dalam perangkat. Gagasan inilah yang diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994 dengan istilah context-awareness. Context-awareness adalah kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user. Sebagai contoh : ketika seorang user sedang mengadakan rapat, maka context-aware mobile phone yang dimiliki user akan langsung menyimpulkan bahwa user sedang mengadakan rapat dan akan menolak seluruh panggilan telepon yang tidak penting. Dan untuk saat ini, konteks location awareness dan activity recognition yang merupakan bagian dari context-awareness menjadi pembahasan utama di bidang penelitian ilmu komputer.
Tiga hal yang menjadi perhatian sistem context-aware menurut Albrecht Schmidt, yaitu :

  • The acquisition of context
Hal ini berkaitan dengan pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks yang diinginkan, sebagai contoh : pemilihan konteks lokasi, dengan penggunaan suatu sensor lokasi tertentu (misalnya: GPS) untuk melihat situasi atau posisi suatu lokasi tersebut.

  • The abstraction and understanding of context
Pemahaman terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam suatu konteks.

  • Application behaviour based on the recognized context
Terakhir, dua hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.

Referensi :

2. Apa Fitur dari Telematika ? 

Jawab :

Terdapat 6 macam fitur pada antarmuka telematika, yaitu :

1. Head Up Display System

Head Up Display System adalah tampilan transparan yang menyajikan data tanpa mengharuskan penggna melihat dari sudut pandang yang biasa mereka lihat. Asal usul nama dari alat ini yaitu pengguna dapat melihat informasi dengan kepala terangkat (head up) dan melihat kea rah depan daripada melihat ke arah bawah bagian instrument.
Meskipun pada awalnya dikembangkan untuk penerbangan militer, HUDs sekarang digunakan dalam handphone, kendaraan bermotor, dan aplikasi lainnya.
Ada 2 tipe Head Up Display System, yaitu Fixed HUD dan HMD.
  • Fixed HUD mengharuskan penggunaannya melihat tampilan melalui media yang dipasangkan ke chassis/bodi mesin. Tampilan yang ditampilkan tergantung dari orientasi mesin yang bersangkutan misalkan pesawat tempur. System ini digynakan di kebanyakan pesawat tempur.
  • HMD lebih fleksible karena system ini menampilkan tampilan sesuai dengan gerakan kepala pengguna.
Contoh HUDS, seperti General Motors yang memulai mengembangkan Head Up Display Berteknologi Laser. Dengan inovasi ini, pengemudi tak akan lagi menemukan kendala penglihatan pada kondisi gelap, hujan bahkan kabut sekalipun.
Inovasi yang menurut GM tak akan lama lagi di produksi ini, memiliki dampak besar pada keselamatan karena mapu memandu pengemudi saat berada di jalan bahkan dalam kondisi hamper mustahil untuk melihat dengan mata telanjang.
Hal ini, dimungkinkan berkat penggunnaan sensor dan kamera yang mengumpulkan informasi untuk diproyeksikan ke kaca depan menggunakan laser ultra violet kecil.
Teknologi ini merupakan bagian dari kerjasama antara departemen pengembangan (R&D) GM dengan tim di University of California dan Carnegie Mellon University.
Cara kerjanya, saat mengemudi dalam kabut, pengemudi bisa memanfaatkan kamera infra merah pada kendaraan untuk mengetahui dimana keberadaan tepi jalan dan laser dapat “melukiskan” tepi jalan tersebut pada kaca depan sehingga pengemudi bisa mengetahuinya.

2. Tangible User Interface

Tangible User Interface, biasa disingkat dengan TUI, adalah antarmuka dimana seseorang dapat berinteraksi dengan informasi digital lewat lingkungan fisik. Nama inisial Graspable User Interface, sudah tidak lagi digunakan. Salah satu perintis TUI ialah Hiroshi Ishii, seorang professor di laboratorium Media MIT yang memimpin Tangible Media Group. Pandangan Istimewanya untuk tangible UI disebut tangible bits, yaitu memberikan bentuk fisik kepada informasi digital sehingga membuat bit dapat dimanipulasi dan diamati secara lengkap.
The Reactable adalah multi-user instrument music elektronik dengan antarmuka pengguna meja nyata. Beberapa pemain simultan berbagi kendali penuh atas instrument dengan memindahkan benda-benda fisik di atas permukaan meja bercahaya. Bergerak dan berkaitan dengan benda-benda ini, mewakili komponen modular synthesizer klasik, memungkinkan pengguna unuk membuat kompleks dan dinamis sonic topoligi, dengan generator, filter dan modulator, dalam nyata semacam modular synthesiezer atau aliran graspable bahasa pemograman yang dikuasai.
Contohnya adalah sistem Topobo. Dimana balok-balok dalam LEGO Topobo seperti blok yang dapat bertak bersama, tetapi juga dapat bergerak sendiri menggunakan komponen bermotor. Seseorang bisa mendorong, menarik, dan memutar blok tersebut, dan blok dapat menghapal gerakan-gerakan ini.

3. Computer Vision

Computer Vision sering didefinisikan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana computer dapat mengenali objek yang diamati atau diobservasi. Arti dari computer vision adalah merupakan ilmu pengetahuan dan teknologi dari mesin yang melihat, dimana mesin mampu mengekstrak informasi dari gambar yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas teretntu. Sebagai suatu ilmu, visi computer berkaitan dengantori dibalik system buatan bahwa ekstrak informasi dari gambar. Data gambar dapat mengambil banyak bentuk, seperti urutan video, pandangan dari beberapa kamera, atau data multi-dimensi dari scanner medis. Sebagai disiplin teknologi, computer vision berusaha untuk menerapkan teori dan model untuk pembangunan system.
Computer Vision ini juga merupa penggabungan antara pengolahan citra dan pengenalan pola. Pengolahan citra (image Processing) berlangsung proses tranformasi citra atau gambar, proses ini bertujuan untuk mendapatkan kualitas citra yang lebih baik. Dan pada pengenalan pola (pattern recognition) berlangsung proses identifikasi objek pada citra atau innterpretasi citra, dimana proses ini bertujuan unt mengekstrak informasi atau pesan yang disampaikan oleh gambar atau citra.
Bersama Intelijensia Semu (Artificial Intelligence) akan mampu menghasilkan system intelijen visual ( Visual Intelligence System).

Contoh aplikasi visi computer mencangkup system untuk :
  • Pengendalian prosen (misalnya, sebuah robot industry atau kendaraan otonom).
  • Mendeteksi peristiwa (misalnya, untuk pengawasan visual atau orang menghitung).
  • Mengorganisir informasi (misalnya, untuk pengindeksan database foto dan gambar urutan).
  • Modeling benda atau lingkungan (misalnya, industry inspeksi, analisis gambar medis atau topografis model).
  • Interkasi (misalnya, sebagai input ke perangkat untuk interaksi manusia computer).
  • Visi computer juga dapat digambarkan sebagai pelengkap (tapi tidak harus lawan) penglihatan biologis. Biologis visi, presepsi visual manusia adan berbagai system ini beroperasi dalam hal prose-prosen fisiologis.
  • Sub domain visi computer meliputi adegan rekonstruksi, acara deteksi, pelacakan video, pengenalan objek, belajar, pengindeksian, gerak estimasi, dan gambar restorasi.

4 Browsing Audio Data

Sebuah metode browsing jaringan disediakan untuk browsing video atau audio data yang di tembak oleh sebuah IP. Jaringan video atau audio metode browsing sesuai mencangkup langkah-langkah dari:
  • Menjalankan sebuah program splikasi komputetr local untuk mendapatkan kode identifikasi yang disimpan dalam kamera IP.
  • Transmisi untuk mendaftarkan kode identifikasi ke DDNS (Dinamic Domain Name Server) oleh program aplikasi.
  • Mendapatkakn kamera IP pribadi alamat dan alamat server pribadi sehingga pasangan IO kamera dan control kamera IP melalui kamera IP pribadi, dan
  • Kopel ke layanan server melalui alamat server pribadi sehina untuk mendapatkan video atau audio dara yang ditembak oleh kamera IP, dimana server layanan menangkap video atau audio data yang ditembak oleh kamera IP melalui Internet.
Penemuan ini berkaitan dengan system dan metode untuk browsing video/ audio data, lebih khusus ke jaringan video atau audio system browsing dan metode yang akan diatur sebuah IP untuk browsing video atau audio.
Singkatnya, browsing audio data ini adalah suatu fasilitas yang dapat mengidentifikasi suatu file audio. Misalnya, dengan mengetahui elemen-elemen yang tidak ada pada file audio tersebut. Misalnya kita ingin mengetahui siapa penyanyi, siapa pengarang, ataupun siapa pencipta dari file audio tersebut.

5. Speech Recognition

Automatic Speech Recognition (ASR) adalah suatu pengembangan teknik dan system yang memungkinkan computer untuk menerima masukan berupa kata yang di ucap. Teknologi ini, memungkinkan suatu perangkat untuk mengenali dan memahami kata-kata yang diucapkan dnegan cara digitalisasi kata dan mencocokkan sinyal digital tersebut dengan pola tertentu yang tersimpan dalam suatu perangkat. Kata-kata yang diucapkan diubah bentuknya mejadi sinyal digital dengan cara mengubah gelombang suara sekumpulan angka yang kemudian disesuaikan dengan kode-kode tertentu untuk mengidentifikasika kata-kata tersebut. Hasil dari identifikasi kata yang diucapkan dapat ditampilkan dalam bentuk tulisan yang dapat dibaca oleh perangkat teknologi sebagao sebuah komando untuk melakkan suatu pekerjaan, misalnya penekanan tombol pada telepon genggam yang dilalukan secara otomatis dengan komando suara.
Alat pengeal ucapan, atau yang sering disebut dengan speech recognition ini, membutuhkan sampel kata sebenarnya yang diucapkan dari pengguna. Sampel kata akan didigitalisasi, disimpan dalam computer, dan kemudian digunakan sebagai basis data dalam memcocokkan kata yang diucapkan selajutnya. Sebagian besar alat pengenal ucapan ini sifatnya masih tergantung pada pengeras suara. Dan kekurangan lain dari alat ini, adalah alat ini hanya dapat mengenal kata yang diucapkan dari satu atau dua orang saja, serta hanya bisa mengenal kata-kata terpisah, yaitu kata-kata yang dalam penyampaiannya terdapat jeda antar kata. Hanya sedikit dari peralatan ini yang sifatnya tidak tergatung pada pengeras suara dan dapat mengenal kata yang diucapkan banyak orang serta dapat mengenal kata-kata continue atau kata-kata yang dalam penyampaiannya tidak terdapat jeda antar kata.
Pengenalan suara sendiri terbagi menjadi dua, yaitu pengenalan pengguna (identifikasi suara berdasarkan orang yang berbicara) dan pengenalan ucapan (identifikasi berdasarkan kata yang diucapkan).
Alat ini sudah ada sejak tahun 1940, dimana pada tahun tersebuut perussahaan American Telephone and Telegraph Company (AT&T) sudah mulai mengembankan suatu perangkat teknologi yang dapat mengidentifikasi kata yang diucapkan manusia. Lalu, sekitar tahun 1960-an para peneniliti dari perusahaan tersebut sudah berhasil membuat suatu perangkat yang dapat mengidentifikasi kata-kata terpisah dan pada tahun 1970-an, mereka sudah dapat membuat perangkat yang dapat megidentikikasi kata-kata continue. Alat ini menjadi fungsional sejak tahun 1980-an dan hingga sekarang masih akan terus dikembangkan dan ditingkatkan keefektifannya.
Aplikasi-aplikasi alat pengenalan ucap dapat dilihat dari beberapa bidang, yaitu :
  • Bidang komunikasi
Dalam bidang komunikasi terdapat beberapa jenis alat pengenalan ucap, seperti :

1. Komando Suara
Komando suara adalah suatu program pada computer yang melakukan perintahberdasarkan komando suara pengguna. Contohnya pada aplikasi Microsoft voice yang berbasis bahasa inggris. Ketika pengguna mengatakan “mulai kalkulator” dengan intonasi data tata bahasa yang sesuai. Maka, computer akan segera membuka aplikasi kalkulator.
Jika komando suara yang diberikan sesuai dengan daftar perintah yang tersedia. Aplikasi akan memastikan komando suara dengan menampilkan tulisan “apakah anda meminta saya untuk ‘memulai kalkulator’?”, untuk melakukan verifikasi. Pengguna cupuk mengatakan “lakukan” dan computer akan langsung beroperasi.

2. Pendiktean
Pendiktean adalah sebuah prosen mendikte yang sekarang ini banyak dimanfaaatkan dalam pembuatan laporan atau penelitian. Contohnya pada aplikasi Microsoft dictation yang merupakan aplikasi yang dapat menulikan apa yang diucapkan pengguna secara otomatis.

3. Telepon
Pada telepon, teknologi pengenalan ucapaan yang digunakan pada proses penekanan tombol otomatis yang dapat menelpon nomor tujuan dengan komando suara.

  • Bidang kesehatan
Alat pengenal ucapan banyak digunakan dalam bidang kesehatan untuk membantu para penyandang cacat dalam beraktivitas. Contohnya ada pada aplikasi Antarmuka Suara Pengguna aatau Voice User Interface (VUI) yang menggunakan teknologi pengenalan ucapan dimana pengendalian saklar lampu. Misalnya, tidak peril dilakukan secara manual dengan menggerakkkan saklar tetatpi cukup mengeluarkan parintah dalam bentuk ucapan sebagai saklarnya. Metode ini membantu manusia yang secara fisik tidak dapat menggerakkan saklar karena cacat pada tangan. Penerapan VUI ini tidak hanya untuk lampu saja tetapi bisa juga untuk aplikasi-aplikasi control yang lain.

  • Bidang militer
Dalam bidang militer juga terdapat beberapa macam alat pengenalan ucap :

1. Pelatihan penerbangan
Aplikasi alat pengenal ucapan dalam bahasa militer adala pada pengaturan lalu-lintas udara atau yang dikenal dengan Air Traffic Controllers (ATC) yang dipakai oleh para pilot untuk mendapatkan keterangan mengenai keadaan lalu-lintas udara seperti radar, cuaca, dan navigasi. Alat pengenal ucapan digunakan sebagai pengganti operator yang memberikan informasi kepada pilot dengan cara berdialog.

2. Helicopter
Aplikasi alat pengenalan ucapan pada helicopter digunakan untuk berkomunikasi lewat radio dan menyesuaikan system navigasi. Alat ini, sangat diperlukan pada helicopter karena ketika sedang terbang, sangat banyak gangguan yang akan menyulitkan pilot bila harus berkomunikasi dan menyesuaikan navigasi dengan memencet tombol terlebih dahulu.


  • Kelebihan dari peralatan yang menggunakan teknologi ini adalah :

1. Cepat
Teknologi ini mempercepat transmisi informasi dan umoan balik dari transmisi tersebut. Contohnya pada komando suara. Hanya dalam selang waktu sekitar satu sampai dua detik setelah kita mengkomandokan peritah melallui suara komputeer sudah member umpan balik atas komando kita.

2. Mudah digunakan
Kemudahan teknologi ini juga dapat dilihat dalam aplikasi komando suara. Komando biasanya kita memasukkan ke dalam computer dengan menggunakan tatikus atau papan ketik, kini dapat dengan mudah kita lakukan tanpa perangkat keras, yaitu dengan menggunakan komando suara.

  • Kekurangan dari peralatan yang menggunakan teknologi ini adalah :

1. Rawan terhadap gangguan
Hal ini disebabkan oleh proses sinyal suara yang masih berbasis frekuensi. Ketika sebuah informasi dalam sinyal suara mempunyai komponen frekuensi yang sama banyaknya dengan komponen frekuensi gangguannya, akan sulit untuk memisahkan gangguan dari sinyal suara tersebut.

2. Jumlah kata yang dapat dikenal terbatas
Hal ini disebabkan pengenalan ucapan berkerja dengan cara mencari kemiripan dengan basis data yang dimiliki.

6. Speech Syntesis

Speech synthesis atau pidato sintesis adalah produksi buatan manusia pidato. Sebuah ssistem computer yang digunakan untuk tujuan ini disebut speech synthezer, dan dapat diimplementasikan dalam perangkat lunak atau perangkat keras. Text-to-speech (TTS) system bahsa normal mengkonversi teks ke dalam pidato. System lain membuat representasi linguistic simbolis seperti transkripsi fonetik bicara.
Pidato buatan dapat dibuat dengan potongan-potongan concatenating pidato yang direkam disimpan dalam databace. Sestem berbeda dalam ukuran pidato yang tersimpan unit, sebuah system yang menyimpan telepon memberikan rentang output terbesar, tetapi kirang jelas. Untuk keperluan khusus domain, yang menyimpan seluruh kata-kata atau kalimat memungkinkan output yang berkualitas tinggi. Atau, synthesizer dapat menggabungkan sebuah model dari system vocal dan karakteristik suara manusia lain untuk membuat yang benar-benar “sintetik” output suara. Kualitas synthesizer pidato dinilai oleh kesamaan dengan suara manusia dan kemapuannya untuk dipahami, semua dimengerti text-to-speech profram yang memungkinkan orang-orang dengan gangguan visual atau membaca untuk mendengarkan karya-karya tulis di computer rumah.
A text-to-speech system (atau “mesin”) adalah terdiri dari dua bagian: front-end dan back-end. Front-end memiliki dua tugas utama. Pertama, mengubah teks mentah berisi simbol seperti angka dan singkatan menjadi setara dengan tertulis-kata-kata. Proses ini sering disebut normalisasi teks, pra-pengolahan, atau tokenization. Front-end kemudian menetapkan transkripsi fonetik untuk setiap kata, dan membagi dan menandai teks ke prosodic unit seperti frase dan kalimat. Proses transkripsi fonetik untuk menetapkan kata-kata ini disebut teks-ke-fonem atau grafem-ke-fonem konversi. Fonetis transkripsi dan informasi ilmu persajakan bersama-sama membentuk representasi simbolik yang linguistik output dengan front-end. Back-end-sering disebut sebagai synthesizer-maka mengubah representasi linguistic simbolik menjadi suara. Synthesizer teknologi
Kualitas yang paling penting dari sebuah sistem sintesis pidato kewajaran dan dimengerti. Kewajaran menggambarkan seberapa dekat output terdengar seperti ucapan manusia, sementara dimengerti adalah kemudahan yang keluaran dipahami. Pidato synthesizer yang ideal adalah alami dan dipahami. Pidato sistem sintesis biasanya mencoba untuk memaksimalkan dua karakteristik
Contoh : Fasilitas Text to Speech pada sistem operasi Microsoft Windows

Referensi :

3. Jelaskan Secara Singkat Biografi Tokoh Telematika !

Jawab :

Onno W. Purbo adalah putra sulung dari Hasan Poerbo, dan memiliki tiga adik: Heru Wibowo Poerbo, Lita Widayanto Poerbo, dan Benyamin Wirawan Poerbo. Uniknya, keempat kakak beradik yang masih punya garis keturunan dengan Ki Hajar Dewantara – pendiri Taman Siswa – ini menamatkan pendidikan dari perguruan tinggi yang sama : Institut Teknologi Bandung (ITB).

Tahun 1989, Onno kembali ke ITB, tapi bukan untuk melanjutkan kuliah. Ia diterima sebagai pegawai di kampus Ganesha ini, dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Perpustakaan Pusat. Namun Onno akhirnya keluar dari sana dan memilih menjadi “orang bebas”.

Hari-harinya diisi dengan memberikan kuliah di kampus – kampus dan menulis buku-buku TI.

Sebagai penulis, ribuan artikel telah dibuatnya, dan sejumlah bukunya telah diterbitkan. Salah satu bukunya yang sukses menjadi best selleradalah Teknologi Warung Internet (Elex Media Komputindo, Jakarta). Dalam setiap kesempatan, peraih gelar master dalam bidang laser semikonduktor dan fiber optik, Universitas Waterloo, Kanada (1994) ini selalu menjuluki dirinya sebagai Independent Information Technology(IT)Writer.

Tokoh yang rajin mengkritik pemerintah seputar teknologi VoIP ini tak lupa memperluas pergaulan di internet. Bahkan ia mengaku mendapat sebagian besar job dari dunia maya. Sekitar seratus milis ia ikuti. Namun uniknya, Onno tidak menjadi owner atau moderator dari milis manapun. “Saya sih ikut punya orang saja,” ujarnya santai.

Walau menjadi tokoh penting dalam dunia TI Indonesia, Onno tetaplah seorang pria yang sederhana, ramah, humoris, dan akrab dengan siapa saja. Jika Anda tertarik untuk ngobrol dengannya, cobalah bergabung dengan dua di antara sekian banyak milis yang dia ikuti :Asosiasi-Warnet dan Penulis-TI.

Referensi :