Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro atau lebih dikenal
Cristiano Ronaldo merupakan seorang pemain sepak bola Portugal dan Real Madrid.
Ronaldo adalah pesepakbola pengoleksi tiga kali gelar Ballon d’Or sekaligus
menjadi pesepakbola terkaya dengan kekayaan total mencapai Rp. 3,2 triliun.
Namun, dibalik kesuksesannya tersebut, tersimpan masa kecil
kelam yang pernah dirasakan Cristiano Ronaldo. Ronaldo lahir dari keluarga yang
tergolong kurang mampu. Sejak kecil, dia memang sangat menyukai sepakbola.
Tinggal di lingkungan miskin dikotanya Madeira, Portugal. Ronaldo hidup
sederhana, naik pesawat pun tidak pernah bahkan dia belum pernah sama sekali
meninggalkan daerahnya tersebut.
Di ujung jalan tempat si pemain sepakbola itu tinggal,
terdapat sebuah halaman kosong yang dipenuhi semak belukar, lapangan sepakbola
5-a-side, dan sebuah bar. Bukan hal yang janggal ada fans yang jauh-jauh datang
ke sini dan untuk sedikit euro supir taksi bersedia memberikan tur kecil ke
tempat dia lahir, dibesarkan, bersekolak, kali pertama bermain sepakbola. Dalam
bayangan kolektif masyarakat Portugal dia sosok yang menarik minat pengunjung
ke Madeira selayaknya Winston Churchill, Ratu Elisabeth Sissi dari Austria,
Raja Charles I dari Austria, George Bernard Shaw, penulis puisi Rilke,
Christopher Columbus, dan Napoleon.
Madeira adalah sebuah gugus pulau di Samudera Atlantis yang
berjarak 860 kilometer dari Lisbon, terdiri dari dua pulau berpenghuni, Madeira
dan Porto Santo, dan tiga pulau kecil tak berpenghuni. Kepulauan ini dipuji
sebagai "taman Atlantis" dan terletak di atas batu vulkanik sepanjang
57 kilometer dan selebar 22 kilometer. Pegunungan menjulang dengan ketinggian
1.862 meter dengan puncak tertinggi Pico Ruivo. Ibuota kepulauan, Funchal,
berpopulasi 110 ribu jiwa.
Di tempat ini lah Cristiano Ronaldo lahir, pada pukul 10:20
Selasa 5 Februari di Rumah Sakit Cruz de Carvalho. Panjangnya 52 centimeter
saat lahir dan beratnya hampir empat kilogram. Anak keempat pasangan Maria
Dolores dos Santos dan Jose Dinis Aveiro, adik dari Hugo, Elma, dan Katia.
Kehamilan Dolores tidak direncanakan dan hanya berselang 18 bulan dari Katia.
Sekarang, muncul masalah dalam pemberian nama.
"Adik saya, yang sedang bekerja di panti asuhan saat
itu, bilang kalau dia laki-laki kami bisa memberinya nama Cristiano,"
kenang Dolores. "Saya pikir itu pilihan bagus. Saya dan suami menyukai
nama Ronaldo, sesuai dengan Ronald Reagan. Adik saya memilih Cristiano dan kami
Ronaldo."
Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro dibaptis di gereja Santo
Antonio tepat pada hari terjadinya pertandingan sepakbola. Di waktu senggang,
Jose Dinis bekerja sebagai petugas perlengkapan untuk klub amatir CF Andorinha
di Santo Antonio. Dia meminta kapten tim Fernao Barros Sousa untuk menjadi ayah
baptis bayinya yang baru lahir. Seremoni direncanakan pukul 6 petang, setelah
pertandingan Andorinha melawan Ribeiras Bravas pukul 4 sore.
Pendeta Antonio Rodriguez Rebola mulai gugup. Dia sudah
selesai membaptis anak-anak lainnya dan belum ada tanda-tanda kehadiran ayah
maupun ayah baptisnya. Dolores dan calon ibu baptis mulai mengelilinginya
mencoba menenangkan pendeta. Akhirnya Fernao dan Dinis tiba, setengah jam
terlambat, dan akhirnya seremonis bisa dilakukan.
Foto-foto pertama di album keluarga menunjukkan bayi
Cristiano, dengan mata lebar menatap tepat ke arah kamera, mengenakan baju
berwarna biru dan putih serta sepatu putih, dengan gelang emas di kedua
pergelangan tangan, cincin emas, dan rantai salib panjang di lehernya. Begitu
tumbuh besar, foto-foto memperlihatkan rambutnya menjadi sedikit ikal dan
senyumnya "bolong" karena gigi depannya menghilang.
Dinis seorang tukang kebun di balai kota, sedangkan Dolores
bekerja keras sebagai juru masak sehingga dia bisa memberikan makanan kepada
anak-anaknya. Pekerjaan sampingan ayahnya sebagai asisten perlengkapan klub
bola membuat Ronaldo kecil tertarik dengan olahraga ini. Menginjak usia
kesepuluh, Ronaldo tumbuh sebagai penggila sepakbola. Hari-harinya hanya
dihabiskan dengan sekolah dan bermain bola. Seperti ribuan warga Portugal lain,
Dolores pernah beremigrasi ke Prancis saat berusia 20 tahun untuk menghabiskan
waktu membersihkan rumah selama tiga bulan. Sang suami tadinya berniat
bergabung, tapi ketika dia gagal berangkat, sang istri pulang. Mereka sudah
memiliki dua anak saat itu.
Hidup tidak mudah bagi keluarga Aveiro, sulit bagi siapa pun
yang tinggal jauh dari industri hotel mewah yang mengerumuni kawasan pantai.
Rumah kecil itu menampung enam orang anggota keluarga dan setiap kali badai
menerjang, rumah bolong-bolong di banyak tempat. Dolores mengumpulkan batu bata
dan mortir dari balai kota untuk mengatasi masalah itu.
Tapi hari ini, Cristiano mengenang masa kecilnya dengan
penuh bahagia. Saat dua tiga tahun, bermain di halaman atau jalan Lombinho, dia
menemukan sahabat terbaiknya, bola sepak.
"Suatu Natal saya memberinya mobil-mobilan dengan
remote control, berpikiran itu akan digemarinya," kenang sang ayah baptis,
Fernao Sousa, "tapi dia lebih memilih bermain dengan bola. Dia tidur
dengan bola, tak pernah lepas dari sisinya. Selalu ada di tangannya, ke mana
pun dia pergi, bola itu bersamanya."
Kisah dimulai saat Ronaldo masih menimba ilmu sepak bola di
suatu klub junior di Portugal, Nacional da Madeira. Sampai ketika, datanglah
pemandu bakat sepakbola (scout) untuk
klub Sporting Lisbon saat usianya 12 tahun. Dia adalah Fernao Sousa, ia
bagaikan godfather bagi Ronaldo untuk memberikan jalan kesuksesan dan
memberikan pengaruh besar dalam kehidupannya. Ronaldo memiliki teman yang
namanya Albert Frantau, mereka berdua adalah pemain paling berbakat yang
dimiliki klub junior tersebut. Pada 1997, Ronaldo dan Albert berangkat ke
Lisbon untuk menjalani ujian masuk klub Sporting Lisbon. Jika dia bisa memilih,
Ronaldo lebih memilih untuk pergi ke Benfica karena Benfica merupakan klub
pujaan ayah dan saudara laki lakinya. Tetapi, ibunya adalah penggemar sejati
Sporting Lisbon dan berharap agar kelak, anaknya bisa sehebat Luis Figo.
Selain itu, tidak mungkin jika Cristiano Ronaldo melewatkan
kesempatan besar dan langka ketika mendapat kesempatan uji coba dengan salah
satu klub terbesar di Portugal itu. Sporting Lisbon memiliki akademi sepak bola
yang telah melahirkan banyak nama nama besar dalam persepakbolaan dunia,
seperti Paolo Futre, Luis Figo dan Simao Sabrosa.
Fernao Sousa menjanjikan kepada Cristiano Ronaldo dan Albert
Frantau, bagi siapa diantara mereka berdua yang dapat mencetak gol lebih
banyak, maka akan diterima di akademi Sporting Lisbon.
Pada akhirnya, pertandingan yang dimainkan oleh kedua anak
tersebut berakhir dengan kemenangan 3-0. Cristiano Ronaldo mencetak gol
pertama, lalu Albert mampu mencetak gol kedua dengan sundulan kepalanya. Dan
gol ketiga.... waktu itu Albert, sudah one-on-one atau berhadapan satu lawan
satu dengan kiper, bahkan sukses melewati kiper, dia Cuma butuh sentuhan akhir
untuk dapat mencetak gol, tetapi ia malah mengoper bola yang sudah tinggal di
masukkannya kegawang itu kepada Cristiano Ronaldo, dan Ronaldo tanpa pikir
panjang langsung menceploskan bola ke dalam gawang dan, GOL. Cristiano Ronaldo
mencetak dua gol sedangkan Albert Frantau hanya mencetak satu gol.
Pertandingan pun berakhir, langsung saja nama Cristiano
Ronaldo pun diterima sebagai pemain akademi Sporting Lisbon. Setelah
pertandingan, Ronaldo bertanya kepada Albert “Kenapa?” Albert menjawab “Karena
kamu lebih baik dari aku”. Itu adalah sebuah kalimat simpel yang mampu mengubah
kehidupan Cristiano Ronaldo menjadi lebih baik bahkan sampai sekarang ini.
Beberapa tahun kemudian, seorang jurnalis datang ke rumah
Albert dan menanyakan kebenaran dari cerita CR7 tersebut. Albert pun
membenarkan cerita tersebut. Dia juga berkata jika setelah pertandingan
tersebut dia berhenti bermain bola dan sekarang dia tidak mempunyai pekerjaan.
Sang jurnalis menjadi heran karena Albert terlihat seperti
orang yang berkecukupan karena mempunyai rumah yang cukup besar dan sebuah
mobil. Sang jurnalis pun bertanya dari mana semua materi yang Albert punya
berasal. Dengan bangga Albert menjawab, “Ini semua berkat Cristiano”. Sebuah kisah persahabatan yang memiliki arti sangat dalam antara Cristiano Ronaldo dengan Albert Frantau. Bagi Ronaldo, tidak benar ucapan pepatah "bagai kacang lupa kulitnya" di dalam dirinya. Dan cerita itu membuktikannya, Albert Frantau hidup berkat Cristiano Ronaldo, bukan sebagai pemberian cuma-cuma tetapi sebuah hadiah dari Cristiano Ronaldo karena Albert telah percaya kepada Ronaldo sehingga membuka jalan kesuksesan pada hidupnya. Dan Ronaldo merasa, itu adalah hadiah yang setimpal baginya.
Kembali disaat Ronaldo masuk di akademi Sporting Lisbon. Segera sang
pelatih, Paulo Cardoso dan Osvaldo Silva, berada di sana untuk mengamati
permainan dari bintang kecilnya tersebut. Mereka sebenarnya tidak terlalu
menyukai postur dari Cristiano Ronaldo pada saat itu yang terkesan kurus dan
kecil. Tetapi, ketika melihat aksinya mengolah bola, ia sangat terkesan atas
bakat yang dimiliki Cristiano Ronaldo kecil. Boccah kecil dari Madeira tersebut
sangat piawai memainkan bolanya dengan melewati dua atau tiga pemain lawan.
“Dia memiliki sesuatu yang istimewa” Kata Cardoso kepada Osvaldo.
Para pelatih sangat terkesan atas permainannya, mereka ingin
melihat lagi pada hari berikutnya di Stadion Jose Alvalade bagaimana cara
Cristiano Ronaldo bermain. Kali ini Direktur Akademi Sepak Bola Sporting
Lisbon, Aurelio Pereira, akan datang menyaksikan pertandingan. "Dia sangat
berbakat. Dia bisa bermain dengan kedua kakinya. Ia juga sangat cepat. Ketika
bermain, bola seolah melekat tubuhnya," puji Pereira.
"Tapi, apa yang membuat saya terkesan adalah
determinasinya. Kekuatan karakternya terpancar. Dia sangat bersemangat, tak
takut, dan tak minder kepada pemain yang lebih tua. Dia punya nilai
kepemimpinan yang hanya dimiliki pemain hebat. Ketika berada di ruang ganti, semua
anak membicarakan dirinya dan ingin tahu dirinya. Dia memiliki semuanya. Sangat
jelas dia lebih baik dari lainnya," puji Pereira lagi.
Pada 17 April 1997,
Paulo Cardoso dan Osvaldo Silva kemudian menulis rekomendasi yang berbunyi:
"Pemain yang memiliki bakat istimewa dan teknik luar biasa, terutama
pintar mengelak dan membelokkan arah, juga punya gerakan hebat." Artinya,
Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro sudah lulus ujian. Dia bisa bermain di
Sporting Lisbon, tetapi harus mencapai kesepakatan dengan Nacional da Madeira
dulu.
Saat itu, Ronaldo memang milik klub Nacional da Madeira.
Sementara klub itu telah berutang kepada Sporting sebesar 22.500 euro (sekitar
Rp 268,4 juta) atas pembelian pemain muda, Franco. Maka, Ronaldo bisa diambil
Sporting Lisbon sebagai pelunasan utang. Harga 22.500 euro untuk anak usia 12
tahun jelas terlalu berlebihan. Namun, Sporting Lisbon merasa tak keberatan
karena bagian dari investasi, dan Ronaldo adalah investasi besar.
Pada 28 Juni 1997, Pereira menyiapkan laporan baru,
"Meski ini terkesan absurd untuk membayar anak 12 tahun sebesar itu,
bakatnya sebanding dengan harga tersebut. Ini sudah terbukti selama ujian dan
disaksikan semua pelatih. Dia akan menjadi investasi besar di masa depan."
Transfer Ronaldo ke Sporting Lisbon berjalan lancar. Nacional da Madeira puas
karena utangnya lunas. Sebaliknya, Sporting Lisbon punya investasi besar.
Cristiano Ronaldo mulai menggila. Dia mampu menghibur
penonton dan dibuktikan pada penampilan kedua untuk Sporting Lisbon, 7 Oktober
2002, di SuperLiga Portugal. Tim juara bertahan itu menjamu tim promosi
Moirerense FC. Pertandingan tidak berjalan menarik.
Cristiano Ronaldo tampil untuk kali pertama sebagai pemain
inti dan dengan berusia 17 tahun delapan bulan dan dua hari, dia mencetak
sejarah sebagai pencetak gol termuda bagi Sporting. Golnya "monumental,
megah, menakjubkan... tidak ada lagi kata sifat yang pantas untuk menggambarkan
prestasi pemain muda Sporting itu," cetus komentator SportTV dengan penuh
semangat.
Pada menit ke-34, Ronaldo menerima umpan tumit Tonito dari
garis tengah lapangan. Dua bek dilalui dengan melakukan slalom, berlari 60
meter, dia melakukan "bicicleta" di ujung kotak untuk mengecoh satu
pemain lawan, dan melepaskan tembakan terukur melewati jangkauan kiper
Moreirense, Joao Ricardo, yang mencoba bergerak menutupi ruang tembak.
Cristiano membuka bajunya, memeluk rekan-rekan setim, dan
berlari ke arah tribun. Pelatih Laszlo Boloni merayakannya dengan tim di bangku
cadangan. Dia lah yang menempuh risiko mengubah posisi bermain Ronaldo. Risiko
yang terbayar dengan manis.
Kembali ke pertandingan, pemain bernomor punggung 28 itu
belum puas. Meski ada penyerang Brasil "Super Mario" Jardel, pemenang
Sepatu Emas tahun sebelumnya yang baru bermain lagi setelah empat bulan cedera,
Cristiano tampil sebagai pengatur serangan. Setelah mencetak gol pembuka, pemain
muda itu mengantarkan kemenangan 3-0 dengan sebuah gol sundulan spektakuler.
Salah satu kejadian yang mewarnai gol itu adalah pingsannya Dolores, ibu
Ronaldo, di tribun. Mungkin itu merupakan bentuk kegembiraan atas penampilan
putranya, tapi tak pelak sempat memicu kekhawatiran.
Hari berikutnya Ronaldo mendominasi halaman depan media
Portugal dengan gol monumentalnya. Segenap jurnalis Portugal berebutan
"memerah" kisahnya, dimulai dari pertandingan perdana di jalanan
kawasan kumuh Madalena di Santo Antonio. Mereka mewawancarai pelatih masa kecil
Ronaldo. Mereka mencoba menghubungi ayahnya. Sang ayah hanya bisa mendengar
pertandingan melalui radio karena Andorinha bermain pada saat bersamaan. Dia
bilang semua orang di pulau itu membicarakan sukses anaknya dan sambil bercanda
mereka minta agar Ronaldo dipinjamkan ke Andorinha supaya mereka bisa menjadi
juara.
Ronaldo mendominasi halaman depan media Portugal dengan gol
monumentalnya ... Tidak hanya media Portugal yang tertarik dengan kelahiran
bintang baru itu. Ronaldo juga memicu gelombang di seantero Eropa
Jose Dinis harus mengulang-ulang komentar kalau anaknya
merupakan hasil bakat alam yang bermain siang dan malam sejak kecil. Dia harap
masa depan anaknya cerah dan terus berkembang dewasa sebagai pemain maupun pribadi.
Dia tidak mau menjadi terkenal hanya dengan menjadi ayah pemain bernomor 28
itu, tapi dia tidak mau ketinggalan menyaksikan langsung pertandingan
berikutnya. Dia sudah membeli tiket pesawat untuk menyaksikannya di Belenenses,
perjalanan pertamanya menuju Lisbon dalam enam tahun.
Tidak hanya media Portugal yang tertarik dengan kelahiran
bintang baru itu. Ronaldo juga memicu gelombang di seantero Eropa, berkat gol
dan namanya. Jangan lupa, saat itu Ronaldo yang "asli" (Ronaldo
Nazario de Lima) baru saja membantu Brasil memenangi Piala Dunia 2002 di Korea
Selatan dan Jepang. Ronaldo menjadi bintang turnamen dengan delapan gol.
Gazzetta dello Sport bahkan sudah membahas tentang "Ronaldo baru" di
halaman depan mereka.
Penampilan Cristiano di tim inti terbilang istimewa. Dia pun
mulai menjadi anak emas para suporter Sporting.
Apa yang telah dibilang oleh pihak Sporting Lisbson adalah
benar. Ia merupakan investasi besar yang dimiliki Sporting Lisbon. Pada 2003,
Sporting bisa menjual Ronaldo ke Manchester United (MU) seharga 15 juta euro
(sekitar Rp 178,9 miliar untuk kurs saat ini). Dia menjadi pemain pertama asal
Portugal di klub itu. Penampilan Ronaldo yang memukau saat menjamu Manchester
United di stadion Estadio Jose Alvalade membuat pelatih Manchester (MU) saat
itu, Alex Ferguson, terkesan. Tawaran dari MU pun sampai padanya. Dengan nilai
transfer 12,24 pounds (Rp 225 miliar), pesepakbola berusia 28 tahun ini resmi
merumput dengan tim Red Devils di musim 2003. Debut pemain yang bernomor
punggung 7 di MU tersebut terjadi pada laga Premier League lawan Bolton dengan
skor akhir 4-0.
Memasuki musim 2006, Ronaldo tampil gemilang. Ia berhasil
menorehkan 20 gol semusim dan membawa tim Setan Merah menjuarai Premier League.
Pesepakbola yang akrab disapa CR7 ini juga banyak meraih gelar selama musim
2006-2009 seperti Barclays Player of the Month (2006), PFA Young Player of the
Year (2006), PFA Players' Player of the Year (2006), Ballon d'Or (2008), FIFA
World Player of the Year Award (2009). Ia juga berhasil merebut penghargaan
European Golden Shoe (sepatu emas) pada 2007.
Ronaldo segera menyatu dan menjadi bintang. Dia pun bisa
menggantikan posisi kebintangan David Beckham yang akhirnya pindah ke Real
Madrid. Bahkan, publik seolah segera melupakan Beckham karena kebintangan
Ronaldo. Bersama MU, dia ikut menghadirkan tiga gelar Premier League, satu
Piala FA, dua Piala Liga, satu Community Shield, satu Liga Champions, dan satu
Piala Dunia Klub.
Tanggal 21 Mei 2008. Dua klub adidaya Inggris, Chelsea dan
Manchester United, bertemu di final Liga Champions di Luzhniki Stadium, Moskow,
setelah menyelesaikan pekan terkahir Liga Primer Inggris. Pada menit ke-26,
Paul Scholes melewati pertahanan The Blues, Wes Brown memberikan umpan silang
dan sundulan fenomenal Ronaldo ke pojok kanan gawang tidak mampu dijangkau oleh
Petr Cech, membuat kedudukan menjadi 1-0 untuk United.
Setelah berumur 23 tahun dan bermain lima musim bersama The
Red Devils, bocah dari Madeira ini telah menjadi seseorang yang visioner. Bukan
itu saja, dia mempertahankan gaya bermainnya sejak masih seorang bocah kecil
dari Madeira; berlari dari sisi lapangan, melakukan trik, melakukan operan,
back-heel, melakukan sombrero chips. Dia juga mengembangkan perannya dalam
bermain, menembak dengan kedua kaki, melakukan tendangan bebas, dan mencetak
gol dari sundulan. Dia menadi pemain tim yang lebih baik. Final Liga Champions
di bekas stadion Olimpiade ini bisa menjadi kesempatan yang sempurna untuk
memperkuat status juaranya.
"Untuk menjadi yang terbaik di dunia, saya harus
memenangkan gelar seperti Liga Primer dan Liga Champions," katanya sebelum
pertandingan. Semua sadar akan
kesempatan yang dipertaruhkan ini. "Saya seorang pemenang, dan musim ini
saya memimpikan gelar ganda. Jadi, kenapa tidak?"
Mimpi itu seolah-olah sudah berada di jalur yang benar.
Cristiano bermain bagus di sayap dan membuka skor untuk United. Tetapi beberapa
detik sebelum babak pertama usai, tendangan jarak jauh Michael Essien membentur
dua pemain United dan Frank Lampard tidak menyia-nyiakan kesempatan. Dengan
sedikit keberuntungan, membentur dua pemain dan terpelesetnya Edwin van der
Sar, skor menjadi sama kembali bagi kedua tim. Gol memberikan dorongan
kepercayaan diri Chelsea dan sekarang Claude Makelele, Lampard, Michael
Ballack, Ashley Cole, dan Essien membantu serangan. Cristiano tidak mendapatkan
kebebasan dan kesempatan yang besar dari pasukan Avram Grant, manajer Israel
yang mengambil alih jabatan Jose Mourinho.
Berkat Didier Drogba dan Lampard, final berlangsung heroik
dan mengharukan. Setelah 120 menit skor tidak berubah dan permainan berjalan di
bawah hujan deras. Carlos Tevez menjadi penendang penalti pertama dan tendangan
penaltinya sukses serta membuat kedudukan 1-0 untuk United. Selanjutnya Ballack
merubah skor adu penalti menjadi 1-1. Setelah itu Michael Carrick dan Juliano
Belletti sukses melakukan penalti dan membuat kedudukan menjadi 2-2. Penendang
ketiga Manchester United jatuh kepada pemain Nomor 7. Sepuluh hari sebelumnya,
atau pada 11 Mei, Cristiano mencetak gol dari titik penalti, menghukum Wigan
dan memberikan gelar juara ke-17 kepada United. Sebelumnya pada musim yang
sama, ia gagal mengeksekusi penalti saat semi-final Liga Champions melawan
Barcelona di Camp Nou. Tetapi komentator televisi Inggris juga tidak bisa lupa
saat tendangan penaltinya dikonversi menjadi gol di Gelsenkirchen pada musim
panas 2006 dan membuat Inggris gugur pada Piala Dunia tahun itu.
Pemain asal Portugal itu telah mencetak 42 gol dalam satu musim. Dia pemain favorit penonton dan semua mata pun memusatkan perhatian pada apa yang dia lakukan. Pemain terbaik dunia berhadapan dengan kiper terbaik di dunia, demikian komentar pengamat. Ronaldo mencium bola dan menempatkannya dengan hati-hati di titik penalti. Seperti biasa, dia meletakan tangannya di pinggul, menurunkan kepalanya, mengambil nafas dalam-dalam. dan menunggu peluit wasit. Dia berlari dan melakukan gaya ala pemain Brazil, yaitu gaya "paradinha", berhenti sebelum menendang bola untuk membingungkan kiper. Tapi Cech mengantisipasi gerakannya dan berhasil memblok tembakan Ronaldo.
Cristiano menutup wajah dengan kedua tangannya dan perlahan
berjalan pergi, hancur. Banyak pemain hebat gagal melakukan tendangan penalti
di saat-saat penting. Tapi bocah Madeira itu masih tidak tenang.
"Terselamatkan!" teriak komentator dari ujung
mikrofon. Cristiano menutup wajah dengan kedua tangannya dan perlahan berjalan
pergi, hancur, sementara Cech berjalan ke sisi gawang berganti giliran dengan Van der Sar. Banyak pemain hebat gagal
melakukan tendangan penalti di saat-saat penting, termasuk Roberto Baggio, Raul
Gonzales, Michael Platini, dan Zico. Tapi bocah Madeira itu masih tidak tenang.
"Setelah gagal penalti, saya pikir kami akan
kalah," kata CR7. "Saya pikir itu akan menjadi hari terburuk dalam
hidup saya. Tapi meski saya melakukan kesalahan, rekan-rekan saya masih percaya
kami bisa menang." Dan mereka melakukannya, berkat tendangan penalti yang
sukses dari Owen Hargreaves, Nani, dan Giggs serta penalti Nicolas Anelka yang
dapat diselamatkan oleh Van der Sar.
Kapten John Terry memiliki kesempatan untuk mengamankan kemenangan,
tetapi ia tergelincir di lapangan yang becek dan tendangannya meleset,
memberikan United kemenangan. Bek The Blues itu mengakhiri pertandingan dengan
air mata frustrasi, sementara Ronaldo akhirnya mengeluarkan tangisan
kebahagiaan. Rekan-rekan setimnya memburu ke arah gawang tempat Van der Sar
merayakan kemenangan. Cristiano berada di sisi kotak penalti, menangis sambil
menutup muka di rumput. Dia ingin menyendiri untuk menikmati saat yang paling
indah dalam karier sepakbolanya selama ini. "Pada akhirnya itu adalah hari
terindah dalam hidup saya," katanya kemudian.
Sederet gelar yang cukup menghiasi kebesarannya. Anak yang
tadinya culun itu telah berubah menjadi superstar yang kemudian dijual ke Real
Madrid dengan rekor transfer tertinggi dalam sejarah sepak bola, yakni sebesar
94 juta euro (sekitar Rp 1,1 triliun). Nilai yang mengalahkan rekor transfer
Zinedine Zidane kala dibeli Madrid dari Juventus.
Meski berhasil menorehkan sederet prestasi, Ronaldo
mengungkapkan keinginan untuk pindah. Manchester United pun kemudian menerima
tawaran sebesar 80 juta pounds (Rp 1,4 triliun) dari Real Madrid Juni 2009.
Kepergian Ronaldo setelah 5 tahun di tim Setan Merah banyak disesali fans.
Namun, Ronaldo tidak menampik jasa besar Sir Alex Ferguson terhadap dirinya.
"Dia adalah ayahku di olahraga. Salah satu faktor penting dan sangat
berpengaruh dalam karirku," ungkap Ronaldo.
Ronaldo diperkenalkan kepada publik Spanyol di Santiago
Bernabeu, 6 Juli 2009. 80 ribu pendukung Los Blancos di Santiago Bernabeu
antusias menyambut pemain yang mendapat nomor punggung 9 ini. Debut pertama
Ronaldo bersama Madrid terjadi pada liga lawan Shamrock Rovers, 21 Juli 2009.
Di sana, Ia menjadi satu-satunya pemain yang berhasil mencetak 4 skor di La
Liga secara berturut-turut. Hal tersebut membawa dia sekali lagi menerima
penghargaan sepatu emas European Golden Shoe (2010). Selain itu, nama Ronaldo masuk
beberapa nominasi penghargaan bergengsi antara lain Ballon d'Or Award (2009),
UEFA Best Player in Europe Award (2010-2011) dan beberapa kali menjadi top
skorer (La Liga top scorer 2010 dan Copa del Rey top skorer 2010).
Tampil cemerlang bersama skuad asuhan Jose Mourinho tidak
membuat Ronaldo lepas dari masalah. Ia santer dikabarkan akan hengkang dari
Madrid pada 2012. Selain merasa tidak mendapat dukungan dari para fans Madrid,
Ronaldo khawatir akan keadaan Fergie, sapaan Alex Ferguson.
"Aku merindukannya. Dia (Fergie) seorang yang luar
biasa" ujar Ronaldo. "Berapa usianya? 70? Hal itu tak baik untuk
jantungnya."
Hal tersebut menjadi alasan ia diprediksi akan kembali ke
klub lamanya, MU. Namun September 2013, CR7 resmi memperpanjang kontrak sebagai
striker Real Madrid dengan masa hingga 2018.
Ketenaran dan kesuksesan telah Cristiano Ronaldo dapatkan, tetapi
ada kisah yang sulit untuk ia lupakan. Pada usia yang ke-16, Ronaldo harus
membantu sang kakak, Hugo Aveiro dari kecanduan narkoba. Hal ini dikarenakan
sang ibu Dolores Aveiro kesulitan untuk membayar biaya pengobatan Hugo. Dolores
hanya menjadi tukang bersih-bersih dengan penghasilan 400 pound per bulan atau
setara Rp 7 juta.
Cristiano Ronaldo juga mengalami trauma terhadap alkohol
karena masa lalunya. Ronaldo menjauhi alkohol karena ayahnya meninggal terlalu
banyak mengonsumsi minuman keras itu. Ronaldo juga memberi saran untuk menjauhi
alkohol jika ingin hidup sehat. Jose Dinis Aveiro, ayah dari pemain asal
Madeira, Portugal, meninggal di usia 52 tahun. Bahkan Ronaldo memberi saran
agar menjauhi minuman keras dan tidak merokok. Karena sedihnya masa lalu,
Ronaldo harus hidup disiplin dan mandiri.
Selain menjauhi alkohol dan rokok, Cristiano Ronaldo juga
tidak memiliki tato. Alasan Ronaldo tidak merajah tubuhnya dengan tato karena
ingin senantiasa bisa mendonorkan darahnya kepada yang membutuhkan. Di banyak
negara, tato bisa memengaruhi seberapa sering seseorang menyumbangkan darah.
Bagi orang bertato, diperlukan masa tunggu antara enam bulan hingga satu tahun,
sebagai pencegahan terhadap kontaminasi silang dan penyakit seperti hepatitis. Kabarnya,
Ronaldo rutin mendonorkan darahnya dua kali dalam setahun.
Ronaldo memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi. Selain
sebagai pendonor darah, kepada stasiun radio Spanyol Cadena Cope, dia juga
mengaku mendonorkan sumsum tulang. Aksi sosial ini dilakukannya, setelah
menyaksikan perjuangan rekan sesama pesepakbola di Timnas Portugal. “Itu adalah
waktu ketika Carlos (Martins) bersama kami di timnas. Dia mengatakan kepada
kami tentang masalah anaknya. Lalu kami, para pemain, menunjukkan kepedulian
yang besar untuk membantu dia dan anaknya karena kami tahu itu adalah situasi
yang sangat sulit” ungkap CR7.
Bila Anda semua mendengar nama Cristiano Ronaldo apa yang
Anda pikirkan ? pasti kalian semua berfikir Ronaldo itu arogan, sombong, suka
foya foya, hidup glamor dan suka ganti-ganti cewek namun itu hanya sisi
negatifnya saja tidak selamanya semuanya
benar, Siapa sangka, ternyata Ronaldo memiliki pribadi yang dermawan, hati yang
mulia, dan peduli terhadap sesama. Contohnya sisi positif dan penulis paling kagumi dari Cristiano Ronaldo yaitu :
Selalu Mendonorkan Darahnya
Ronaldo selalu mendonorkan darahnya setiap jangka waktu yg
telah ditentukan secara rutin. Hal ini ia lakukan untuk membantu sesama dan
menyehatkan tubuhnya. Ia berharap dengan mendorohkan darahnya ini akan membantu
orang yang membutuhkan. Ia juga senang dan enjoy dengan aktivitasnya ini.
Tidak Pernah di Tattoo dan Tidak Memliki Tattoo
Disaat sebagian besar pesepakbola dan artis dunia beramai
ramai menghias kulitnya dengan tattoo, tidak demikian dengan Ronaldo. Hal ini
tidak berlaku bagi Ronaldo karena ia tidak ingin tattoo menjadi kendala bagi
donor darahnya. Ia ingin tetap mendonorkan darahnya. Alasan Ronaldo tidak di
tattoo juga agar peredaran darahnya lancar.
Tidak Pernah Meminum Minuman Keras Beralkohol dan Tidak Merokok
Ayah Cristiano Ronaldo, Jose Diniz Aveiro, wafat karena
minum alkohol, dan itu menjadi sumpah Ronaldo untuk tidak meneguk alkohol
seumur hidupnya. Hal ini juga dikarenakan dia ingin tetap menjaga pola hidup
sehat. Bahkan Van der Sar pun pernah berkata, "Dia menjadi semakin kuat
dan cepat karena menginvestasikan waktunya dan energinya untuk berlatih. Dia
juga tidak pernah merokok dan minum minuman mengandung alkohol."
Rela Menyumbang 3M Euro Untuk Sekolah di Palestina dan Negara Miskin di Afrika
Hal ini juga dilakukan Ronaldo untuk menunjukkan rasa
simpatinya terhadap penderitaan rakyat Palestina dan Afrika.
Membantu Bocah Penderita Kanker Secara Diam-Diam
Awalnya, perbuatan mulia pemain 27 tahun ini tidak terendus
media massa. Namun, kisah ini mencuat dalam beberapa hari terakhir setelah
situs Canarias Investiga menceritakan kisah emosional superstar Ronaldo dan
agennya, Jorge Mendes yang mendanai penuh pengobatan kanker bocah 9 tahun
bernama Nuhazet.
Seperti dilansir salah satu situs besar Spanyol, Marca,
kisah ini bermula saat bocah penderita kanker bernama Nuhazet dipastikan tidak
memiliki harapan hidup panjang setelah berjuang melawan kanker selama 7 tahun.
Sedikitnya tiga tumor telah dikeluarkan dari tubuh bocah asal Las Palmas, Gran
Canaria itu, tapi kondisinya tidak kunjung membaik.
"Dokter mengatakan kepada kami bahwa tidak ada yang
bisa dilakukan (untuk penyembuhannya). Lebih baik meninggalkan proses
penyembuhan guna menghentikan penderitaannya," ujar ayah Nuhazet menirukan
perkataan dokter. Mendengar kabar buruk ini, sepupu Nuhazet, Nati coba
menghibur saudaranya tersebut dengan meminta kesediaan para bintang Real Madrid
untuk bisa ditemui Nuhazet yang sedang menanti ajal.
Permintaan tersebut langsung direspon agen Ronaldo, Jorge
Mendes yang mengirim kendaraan untuk membawa seluruh keluarga Ronaldo jelang
laga Real Madrid melawan Real Mallorca. Ronaldo langsung bertemu dan menyambut
Nuhazet layaknya saudara. Bahkan, Nuhazet dipersilakan menyaksikan pertandingan
tersebut dari boks pribadi milik Ronaldo. Selanjutnya, Nuhazet dibawa ke hotel
tempat menginap Permintaan tersebut langsung direspon agen Ronaldo, Jorge
Mendes yang mengirim kendaraan untuk membawa seluruh keluarga Ronaldo jelang
laga Real Madrid melawan Real Mallorca. Ronaldo langsung bertemu dan menyambut
Nuhazet layaknya saudara. Bahkan, Nuhazet dipersilakan menyaksikan pertandingan
tersebut dari boks pribadi milik Ronaldo. Selanjutnya, Nuhazet dibawa ke hotel
tempat menginap tim Real.
Tidak hanya itu, keesokan harinya Mendes menghubungi
Presiden Madrid, Florentino Perez agar meminta rekomendasi rumah sakit pribadi.
Dan akhirnya Nuhazet melanjutkan pengobatan intensif di Rumah Sakit
Monteprincipe pada 16 Mei silam. Ronaldo dan Mendes memutuskan untuk membayar
seluruh biaya perawatan Nuhazet.
Pelipis Matanya Sobek dan Berdarah Sewaktu Bertanding
Sewaktu lanjutan laga La Liga kontra Levante, pelipis
Ronaldo sobek dan berdarah. Namun ia masih tetap melanjutkan pertandingan dan
bahkan berhasil mencetak gol
Ramah Dengan Anak-Anak dan Tidak Sungkan Untuk Berbaur dan Mengajak Bermain dan Bercanda.
Aktif Dalam Berbagai Macam Organisasi dan Lembaga Kemanusiaan
Dan... Masih ingatkah waktu Ronaldo berkunjung ke Indonesia saat tsunami Aceh?
Kala itu Ronaldo prihatin dengan Martunis, bocah korban
tsunami aceh yang ditemukan tersangkut di pohon dengan mengenakan jersey
portugal bernomor punggung 7 bertuliskan Ronaldo. Akhirnya Ronaldo memutuskan
untuk mengunjungi Indonesia dan bertemu dengannya dan membawanya ke Inggris
untuk menginap di rumahnya. Dan para pemain dan staff pelatih portugal pun ikut
prihatin denganhnya. Yang spesial Martunis menjadi tamu undangan dalam laga
Portugal kontra Slowakia di Lisbon. Martinus pun mendapat uang senilai 40 rb
euro (450 jt rupiah).
Simpatisan Palestina
Sepatu Emas CR7
Hal ini dibuktikannya dengan melelang sepatu emasnya untuk
disumbangkan ke anak-anak Palestina. Cristiano Ronaldo, bintang ‘Seleccao’ yang
dilabeli media barat memiliki sifat sombong tersebut, ternyata mempunyai hati
mulia. Mantan punggawa Manchester United (MU) itu dengan penuh keikhlasan
memberikan sepatu emas yang diraihnya musim 2011 kepada lembaga amal klubnya.
Hal itu dilakukan pemain berjuluk CR7 itu untuk membantu anak-anak Palestina.
Laman Qodsna pada akhir tahun 2012 lalu mengabarkan, lembaga
amal Real Madrid melelang sepatu emas milik Ronaldo itu hingga 1,4 juta Euro
atau Rp16,77 Miliar). Uang hasil lelang itu disumbangkan untuk membangun
beberapa sekolah yang hancur di sepanjang di Jalur Gaza.
Sering Menyumbang Uang Untuk Umat Islam
100 Euro untuk Afganistan
Ronaldo kembali menyumbangkan uang senilai 100 ribu Euro (
atau Rp 1,39 Miliar) kepada korban perang Afghanistan pada Rabu (13/2/2013).
Seperti dikutip Reuters, Ronaldo menyumbangkan uang sebesar itu dengan mengatas
namakan UEFA dan diserahkan melalui International Commitee of the Red Cross
(ICRC).
Uang itu nantinya akan digunakan untuk membantu
merehabilitasi warga Afghanistan yang kehilangan tubuh, karena terkena ledakan
ranjau darat di negeri yang kerap terjadi peperangan tersebut. Aksi kepedulian
ini merupakan kali kedua bagi pemain berjuluk CR7.
Tertulis Lafazh Allah di Kepalanya
Cristiano Ronaldo, tanda ia masuk Islamkah? Kejadian menarik
ini berawal dari sikutan David Navarro yang mengenai pelipis Cristiano Ronaldo.
Kejadian itu terjadi pada menit ketiga hingga membuat CR7 harus memperoleh
perawatan yang cukup serius karena pelipisnya terus mengeluarkan darah yang
cukup banyak.
Cristiano Ronaldo head, Tim medis Real Madrid yang melihat
kejadian tersebut tentunya tak tinggal diam. Untuk memberikan pengobatan demi
menghentikan darah sang pemain berdarah Portugal tersebut, tim medis pun
membawa Ronaldo ke pinggir lapangan.
Yang menarik, kamera televisi Aljazeera yang menyiarkan
pertandingan itu menyoroti gaya model rambut Ronaldo ketika tengah menjalani
perawatan di pinggir lapangan. Dan entah disengaja atau tidak, kamera televisi
seketika langsung menyoroti potongan rambut sang Pemain Terbaik Dunia itu di
mana ditemukan tulisan Arab berlafazhkan Allah SWT.
Menolak Tukar Jersey
Pada pertandingan Pra Piala Dunia, antara timnas Portugal vs
‘Zionis’ Israel, setelah pertandingan yang berakhir dengan skor imbang 3-3, CR7
menolak bertukar jersey dengan pemain Israel, meski sudah banyak yang
mengajaknya.Cristiano Ronaldo Palestina, Todos con Palestine, segalanya untuk
Palestina
Tak Mau Menyebut Negara Israel
Menurut laporan Shabestan, wartawan televisi Aljazeera
sempat bertanya kepada Ronaldo, Anda saat ini berada di tanah Israel atau
Palestina?
Bintang dunia asal Portugal ini menjawab, “Saya berada di bumi
Palestina.”
Padahal diketahui, Portugal bertanding melawan Israel, di
kandang Israel, pada Jumat (22/03/13) di pertandingan kualifikasi Piala Dunia
Grup F.
Dukung Palestina
Karena mendukung Palestina membuat Cristiano Ronaldo dikecam
Israel. Berbeda dengan Barcelona yang memiliki kedekatan dengan Israel, Real
Madrid malah memilih mendekat dengan Palestina. Tidak hanya ditunjukkan
kebijakan klub, sikap pemain Los Blancos juga demikian.
Aksi Ronaldo sebagai bentuk kemanusiaan
Ia menunjukkan kepedulian dan solidaritasnya terhadap krisis
Palestina dan warga Jalur Gaza. Ronaldo dikabarkan pernah langsung berkunjung
ke tanah pendudukan Palestina pada 2007 dan 2005.
Disana dia disambut suka cita oleh warga Palestina dan
mendapat pengawalan ketat. Namun, Ronaldo dikecam media pemiliknya, MU yang
mendukung kebijakan pemerintah ‘Zionis’. Seperti diketahui, saat itu CR7 masih
berseragam Manchester United.
CR7 Mendapat Hadiah Al-quran
Berita teranyar adalah Striker Real Madrid, Cristiano
Ronaldo mendapatkan hadiah istimewa berupa salinan Alquran dengan terjemahan
bahasa Portugis dari perusahaan operator seluler Arab Saudi, Mobily.
Bintang timnas Portugal tersebut menandatangani kontrak
iklan dengan Mobily senilai US$6 juta. Dan pekan lalu, Ronaldo berkesempatan
hadir untuk pengambilan gambar sekaligus menerima pemberian copy Al-quran
tersebut.
Menurut koran lokal Saudi, Al-Riyadh, Cristiano Ronaldo akan
membintangi sejumlah iklan Mobily selama tiga bulan, yang pengambilan gambarnya
dilakukan di ibukota Arab Saudi.
CR7 hafal Surat Al-fatihah
Meski beragama Katolik yang taat, Cristiano Ronaldo selalu
membela Islam dan menyukai ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
Beberapa waktu yang lalu, media terbesar dan terpercaya
Spanyol ‘Marca’ memberitakan jika rekan Ronaldo satu timnya, Mesut Ozil, pemain
muslim asal jerman yang berdarah turki ini, memberi kesaksian, Jika Cristiano
Ronaldo sudah hapal huruf hijaiyah, dan juga sudah hapal surat favoritnya,
yaitu surat Al- Fatihah.
Ronaldo membenarkan kesaksian dari Ozil, “Banyak yang tidak
percaya kalau saya mengagumi Al-Quran, tapi memang begitulah kenyataannya,
setiap Ozil membaca Al-Quran, saya senantiasa merasa damai, dan hati saya pun
menjadi sejuk,” kata Ronaldo kepada Media Spanyol.Mesut OziL juga membenarkan
perkataan Ronaldo, “Cristiano Ronaldo selalu menunggu saya selesai Sholat di
rest room, saya tahu dia ingin mendengar saya mengaji,” timpal Ozil.Cristiano
Ronaldo, kembali berkata, “Saya sudah hafal Al-Fatihah, mungkin nanti saya akan
minta diajarkan berwudhu, saya sangat senang,” kata Ronaldo.Bahkan, CR7 sangat
senang mendengarkan Ozil membaca Al-Quran sebelum bertanding dan merasa yakin
Real Madrid menang di pertandingan, jika sebelum pertandingan, Ozil membaca
Al-Quran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar